KECERDASAN SPIRITUAL

Rabu, 27 Juni 20120 komentar


Banyak orangtua kaya di luar negeri yang melakukan jalan pintas untuk mengakhiri hidup karena tidak kuat mengejar semua hal dan mengabaikan aspek spiritual ( kecerdasan spiritual ).
Contoh Kecerdasan Spiritual dalam kehidupan sehari – hari yang sering disalah gunakan oleh orang adalah kata “Insya Allah” (Kalau Allah menghendaki), Misalnya dalam kehidupan misal tukang jahit : kalau kita tanya kapan selesainya jawaban dari orang tersebut selalu disertai dengan kata Insya Allah tanggal sekian, pada tanggal yang telah ditetapkan oleh orang tersebut ternyata belum selesai.
Orangtua/Guru harus menyiapkan anak – anak agar memperoleh kebahagian seutuhnya, apabila anak melakukan kesalahan atau kenakalan janganlah kita ikut terpancing marah. Namun orangtua perlu memberikan apa yang mereka butuhkan yaitu “perhatian”, dengan mengalihkan perhatian anak pada kegiatan lain yang dia sukai maka emosi negatif anak akan berkurang. Dan jangan sekali–kali mengeluarkan kata–kata kasar pada anak seperti membentak. Tenangkanlah hati atau emosi negatif anda dan camkanlah dalam hati anda kata – kata “Semoga Allah memberi hidayah kepadamu (anak tersebut)” dan carilah akar masalahnya.

PERTUMBUHAN ANAK HARUS DILIHAT SEUTUHNYA
Pertumbuhan anak harus dilihat seutuhnya maksudnya disini adalah seorang anak bila dalam kesehariannya mendapatkan tingkah laku negatif dan tidak pernah ditangani bukan tak mungkin akan terbawa hingga dewasa dan berdampak pada hubungan sosial masyarakat. Pertumbuhan bukan berarti kita memberi makanan sehat yang cukup dan pendidikan yang tinggi, melainkan juga aspek mental, aspek spiritual dan fisik.
Aspek mental misalnya intelektual (pendidikan). Kita tidak hanya mencari sekolah yang bagus dan mahal agar anak kelak menjadi anak yang pintar, melainkan juga memberikan perhatian pada anak. Misalnya ketika anak pulang sekolah, cobalah sempatkan untuk bertanya tentang kegiatan yang disukainya di sekolah.
Jangan melulu membebani anak pada hasil belajar (berapa nilai ulangannya, dsb), namun proses juga harus dihargai. Hasil bukan segalanya, namun proseslah yang lebih penting untuk bekal masa depan. Jika anak memang belum menguasai materi, akan lebih bijak bila kita mencari cara agar ia memahaminya daripada menghukumnya.
Aspek spiritual lain dalam hubungan orang tua dengan anak antara lain orangtua seyogyanya berusaha memberi contoh yang positif dalam keseharian, termasuk menjalankan ibadah (misalnya sholat lima waktu bagi yang muslim), menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan anak untuk memberi pemahaman mengenai hal – hal yang baik dan yang sesuai dengan norma masyarakat dan agama sebagai benteng pribadi. Bila kita sudah memberi pemahaman pada anak, sedikitnya mereka dapat memilah dan menentukan sikapnya.
Fisik anak secara umum mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun tapi kita tidak harus berpatokan pada seberapa besar tubuh anak saja, melainkan pada kesehatan dan gizi yang kita berikan. Anak yang tinggi besar belum tentu sehat tetapi anak yang lincah secara fisik bisa dilihat.
Semua itu tak luput dari sikap orangtua. Dalam keseharian, lebih banyak waktu anak bersama orang tua, sehingga kebiasaan orang tua akan ditiru anak. Karena itu orang tua seyogyanya introspeksi terlebih dahulu sebelum memvonis anak itu anak nakal.

Cara orang tua mendidik anak ada beberapa macam, yaitu :
Dengan cara memaksa (banyak menggunakan kata–kata yang mengancam)
Bila kita sering melakukan ancaman terhadap anak, anak akan membalas dengan menggunakan ancaman juga untuk keinginannya. Dengan mengancam keinginan orangtua pasti akan dipenuhi oleh anaknya karena merasa takut. Jangan sekali–kali kita mengancam anak karena pada waktu kita tekan, otak anak yang berkembang adalah otak reptile (otak mempertahankan diri).

Dengan cara menuntun
Kita mengajak anak berdialog ketika kita punya waktu senggang. Orang tua harus menjaga hubungan yang positif hingga anak dewasa, memberi wejangan dan penjelasan yang bersifat fisik dan mental. Apabila orangtua memakai cara ini, maka orang tua hanya bisa menuntun sampai sebatas ilmu pendidikan yang didapatnya. Apabila pendidikan anak lebih tinggi dari pendidikan orang tua, maka tentunya anak jauh lebih pandai dari orangtua dan tidak menutup kemungkinan akan berbalik mengajari orangtuanya. 

Dengan cara mencerahkan
Bimbingan dan contoh dari orang tua dapat mengubah tingkah laku anak. Segala hal yang dilakukan orang tua bisa mengembangkan, mendukung dan membentuk perilaku anak. Misalnya dengan cara mengajarkan anak berdoa dalam melaksanakan kegiatan sehari–hari, dan belajar ikhlas dalam menerima segala hal. Dari semua cara, cara inilah yang paling bagus dalam mendidik anak.

Tidak hanya sampai disitu saja, dalam mendidik anak agar bisa tumbuh aspek spiritualnya bisa dilakukan dengan jalan :
Berdoa
Sering-sering kita mendoakan anak kita baik dalam susah maupun senang.

Beribadah
Memberi contoh bagaimana aspek spiritual yang kita jalani sehari – hari. Tidak hanya sekedar rutinitas atau tidak hanya kegiatan fisik, tetapi juga kegiatan spiritual, karena ibadah dianggap sebagai kebutuhan dan beribadah sebagai wujud rasa syukur kita.

Beramal
Mendoakan anak agar anak kita menjadi anak yang shalih, paling afdol dilakukan dengan cara tumakninah (tenang), khusyu’ (Pasrah dan ridho kepada Allah), bersholawat dan bersyukur atas nikmat Allah. Jangan lupa saat berdoa itu gambarkan dalam hati kita bagaimana anak kita menjadi anak yang shalih, dengan lisan berucap “Rabbi habli minasshalihin, amin ya Allah” artinya Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku anak-anak yang shalih, kabulkanlah ya Allah...

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | nanda Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAYANG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Nanda
Proudly powered by Blogger